Aku menyadari, Tuhan mengirimkan teman untuk kita dengan beribu makna.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang begitu baik, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk selalu bersyukur.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang cerdas, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk selalu berfikir supaya bisa mengimbangi kecerdasannya. Karena dengan seorang teman kita ingin selalu tampak kompak. Maka jika teman kita pintar, kita tak mau ketinggalan untuk bisa menjadi orang yang pintar pula.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang kurang pintar, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk ikhlas berbagi ilmu, sehingga ilmu yang kita punya lebih bermanfaat.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang kaya, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk berhemat, karena hemat itu pangkal kaya.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang kurang mampu, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk bersadaqah. Karena dengan bersadaqah harta kita lebih baraqah.
Ketika Tuhan mengirimkan kita teman yang ngejengkelin dan ngeselin, tanpa kita sadari Tuhan melatih kita untuk selalu bersabar.
Semua insan yang ada di dunia ini pasti pernah mengalami warna-warni karakter dari sosok seorang teman. Tapi kebanyakan diantara kita tidak menyadari maksud dan tujuannya.
Malam ini aku begitu sadar akan tanda-tanda atau isyarat yang ditunjukkan Tuhan untuk kita lebih baik lagi melalui seorang teman. Tak jarang kita menggerutu karena merasa kesel dengan seorang teman, padahal tanpa disadari kita juka sering bikin dia kesel. Tapi ketika seorang teman berbuat baik pada kita, kadang kita mengingat-ngingat kebaikan kita di masa lalu. Sehingga kebaikan teman kita semata-mata dianggap membalas kebaikan kita terdahulu.
Terimakasih untuk teman-teman yang udah curhat mengenai problematika persahabatan. Melalui curhatan teman-teman aku berfikir keras untuk bisa memecahkan permasalahannya. Dalam proses berfikir inilah muncul gagasan yang menenangkan jiwaku sendiri dan mudah-mudahan menenangkan jiwa teman-teman juga.
Saya ucapkan terimakasih juga buat semua temanku yang baik, temanku yang cerdas, yang kurang cerdas, yang mampu, yang kurang mampu, yang nyebelin, ngeselin, ngjengkelin, dan lain sebagainya. Sampai kapanpun kalian teman-teman yang telah menorehkan berwarna warni makna persahabatan untuku. Kalian telah berhasil menguji perasaan dan mentalku. Tak jarang aku merindukan karakter teman-teman ini, sekalipun yang bikin aku kesel.
Tak cukup sampai disini, karakter-karakter berbeda lainnya dari sosok seorang teman pasti akan saya temukan kembali. Kedepannya mudah-mudahan saya bisa lebih lapang dan ikhlas jika dipertemukan dengan seorang teman baru dengan karakter seperti apapun.
Semoga coretan tanganku kali ini bisa membangkitkan semangat teman-teman yang mungkin pernah tersakiti oleh teman sendiri, atau bahkan justru kita yang sering menyakiti teman kita sendiri. Semuanya terasa indah ketika muncul kesadaran di hati kita . . .
Salam persahabatan,
Sahabatmu
Mia Lektriani
hemmm
BalasHapussepi dari komentar neh...heuheu
BalasHapus